Laman

Jumat, 18 Oktober 2013

Ibu..........



Pada suatu hari hiduplah sebuah keluarga yang jauh dari kata sederhana dan cukup yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan 2 orang anak. Mereka hidup jauh di bawah dari kata cukup, setiap hari harus mengais sampah untuk mencari makanan sisa. setelah hidup miskin terlalu lama, sang ayah memutuskan untuk pergi mencari sebuah perkerjaan yang layak yang dapat menghidupkan keluarganya, akhirnya tinggal sang ibu dan kedua anaknya tersebut.
            Mereka bertiga masih hidup dalam kesusahaan karna sang ayah yang pergi telah begitu lama tak kembali, akhirnya mereka masih menjalankan kehidupan yang seperti biasanya. Pada suatu sore Ibu dan kedua anaknya tersebut sedang mencari makan di sebuah tempat sampah di sebuah sekolah dasar. Ketika mereka sedng mencari makan, tiba tiba si bungsu menangis lalu sang ibu bertanya  “mengapa kamu menangis sayang?” lalu sang anak pun menjawab “aku ingin sekali merasakan bagaimana enaknya sekolah ibu” sambil menahan air matanya sang ibu pun memeluk kedua anaknya itu.
            Ketika mereka sedang dalam perjalanan pulang, sang ibu yang sedang merapihkan koran tempat yang biasa nya mereka gunakan untuk tidur itu ia menenmukan sebuah bacaan yang dapat menghasilkan banyak uang. Akhirnya pada malam itu mereka tidur seperti biasa tanpa selimut tanpa atap dan tanpa seorang ayah yang menjaga mereka bertiga.
            ketika pagi datang dan saat kakak beradik ini sudah bangun mereka merasakan persaaan aneh yang tidak biasa, sang ibu yang sedang melamun melihat jauh kedepan dengan tatapan yang kosong. Ketika sang kakak hendak mengajak mereka untuk mencari makan, tiba tiba sang ibu berkata “nak, ibu pergi sebentar yah mau mencari uang dan makan untuk kita, kamu jaga adik mu yah kamu harus jadi anak yang baik, jangan jahati atau tinggalkan adikmu sendirian, ibu pergi untuk kebaikan kita bertiga, ketika ibu kembali ibu janji akan membawa uang dan makanan untuk kita” lalu sang anak pun meng iyakan perkataan ibunya. setelah itu sang ibu pun pergi seperti yang di katakannya. seharian pergi dan tak ada kabar, tiba tiba ada orang asing yang datang mendekat, di lihat dari penampilannya orang tersebut adlah orang yang sangat bergelimang harta. Bingung dan takut kedua kakak beradi itu karna melihat kedatangan orang asing tersebut, mereka memikirkan ibu mereka yang berjanji akan kembali dengan membawa uang dan makanan, an berharap sang ibu tidak mengikari janjinya seperti sang ayah yang pergi meninggalkan mereka begitu saja.
            ketika orang asing itu mendekat, mereka menunduk ketakutan berpelukan erat sambil berdoa, semoga hal buruk tidak menimpa mereka, ketika mereka berdoa orang asing tersebut sudah berdiri di depan mereka lalu berkata “apakah benar ibu kalian bernama Rosmina?” mendengar nama sang ibu di sebut sang kakak yang tadinya menunduk langsung melihat secara tajam ke arah orang asing tersebut sambil menganggukan kepala, lalu orang asing tersebut mengajak kedua anak itu pergi dari tempat itu, dengan perasaan yang takut dan was was kedua anak itu mengikuti perintah orang asing tersebut.
            Ketika mereka mengikuti orang asing tersebut, kedua anak ini berdoa dan menyebutkan nama ibu mereka, berharap tidak akan terjadi hal buruk apapun terhadap mereka, ternyata mereka di ajak kesebuah mall, setelah itu  mereka di daftarkan di sebuah sekolah terbaik di kota itu , dan mereka di antarkan kerumah baru mereka, alangkah senangnya kedua anak itu, karna mengetahui betap baiknya orang asing tersebut, lalu di tengah mereka sedang melihat lihat rumah barunya dan sang adikpun sedang asik mencoba baju sekolah mereka, sang kakak pun bertanya. dimana ibu mereka, dengan tampang yang tadinya ceria dan bersahaja setelah mendengar pertanyaan tersebut orang asing tersebut tidak menjawab, melainkan hanya mengantarkan kedua anak itu kesebuah tempat, yang sudah di tunggu – tunggu ibu mereka, dalam perjalanan anak itu terlihat sangat kebingungan karna tempat yang mereka tuju tidak terlihat seperti tempat yang baik dan bagus, melainkan sebuah tempat peristirahatan terakhir. gundukan tanah yang masih merah dan basa yang sangat banyak di tempat tersebut.
            Akhirnya setelah mereka sampai pada suatu gunduka tanah yang masih sangat baru dan basah, di sana ada papan yang tertulis nama ibu mereka dan tanggal yang tertera pada hari yang sama. Alangkah kaget marah takut nya mereka, kedua anak tersebut pun mangis sambil menjerit – jerit memanggil nama sang ibu, lalu di tengah trangisan mereka, sang kakak pun akhirnya mempunyai tenaga untuk bertanya kepada orang asing tersebut. “Kenapa ini bisa terjadi?! kamu apakan ibu kami?! apa yang terjadi dengan ibu kami?! kami ingin ibu kembali!!!” lalu dengan sabar orang asing yang lelaki sepruh baya itu menjawab “ibu kalian merelakan jantungnya untuk ibu saya yang sedang terbaring kritis di rumah sakit, denga ganti saya menjamin kehidupan kalian, ia meminta kalau kalian harus di sekolahkan, karna kalian sangat ingin sekolah, ibu kalian juga meminta saya untuk tidak menceritakan hal ini  ketika pertama kali bertemu kalian.” lalu sang anak menangis kembali , lalu orang tersebut melanjutkan perkatannya “ ibu kalian menitip pesan, biar pun ia sudah tidak ada ia akan tetap menjaga dan mengawasi kalian, ia menitip pesan kalau kalian harus saling menjaga, jangan sling menjahati, dan jangan pernah meninggalkn satu sama lain, saya tahu apa yang saya perbuat mungkin tidak pernah cukup untuk kalian, namun saya akan tetap berusaha untuk memebuhi janji saya kepada ibu kalian, ibu kalian menukar hidupnya untuk hidup kalian agar lebih baik, maka dari itu saya akan berusaha untuk mewujdkan impian ibu kalian, sebagai wujud dari terimakasih saya karna telah memeberikan jantungnya untuk ibu saya.
            bukti wujud kasih sayang seorang ibu memang sangat besar dan tanpa batas. ia rela mengorbankan hidunya untuk kehidupan sang anak agar dapat kehidupan yang layak. Cinta dan pengorbanan seorang ibu adalah wujud sebuah cinta sejati yang tak bisa dinilai dan tergantikan. Cinta sang ibu telah membawa kebahagiaan bagi sang anak. Inilah makna sesungguhnya dari sebuah cinta yang murni. Karena itu, sebagai seorang anak, jangan pernah melupakan jasa seorang ibu. Sebab, apa pun yang telah kita lakukan, pastilah tak akan sebanding dengan cinta dan ketulusannya membesarkan, mendidik, dan merawat kita hingga menjadi seperti sekarang. Jadikan ibu kita sebagai suri teladan untuk terus berbagi kebaikan. Jadikan beliau sebagai panutan yang harus selalu diberikan penghormatan, sebab, dengan memperhatikan dan memberikan kasih sayang kembali kepada para ibu, kita akan menemukan cinta penuh ketulusan dan keikhlasan, yang akan membimbing kita menemukan kebahagiaan sejati dalam kehidupan.