Laman

Jumat, 10 Oktober 2014

Etika Bisnis

   Etika Bisnis itu sendiri merupakan cara ( yang baik ) untuk melakukan kegiatan bisnis. Yang cangkupannya menyeluruh dan juga berkaitan dengan seorang individu, sebuah perusahaan, dan sekelompok masyarakat.
   Seluruh perusahaan juga berpendapat bahwa perilaku atau prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika. Bisnis yang ber kesinambungan dan memiliki kinerja yang unggul atau baik yang dalam menjalakan bisnisnya sesuai dengan kaidah - kaidah etika yang sejalan dengan seluruh hukum- hukum dan peraturan yang berlaku.
   Etika bisis sendiri juga sudah menjadi pedoman dan standar bagi karyawan karyawanyang menjadikannya dasar untuk melaksanakan perkerjaan mereka sehari - hari, yang sesuai dan di landasi dengan moral yang luhur, jujur, transparan, dan sikap yang profesional dalam menjalankan tugas mereka.
   Berikut ini ada 3 ( tiga ) pendekatan dasar, dalam merumuskan etika bisnis :

  1. Utilitarian Approach : Setiap tindakan yang di lakukan SELALU ada konsekuensinya. Maksudnya adalah setiap tindakan yang akan di lakukan harus di dasarkan pada konsekuensinya, makanya,  dalam bertindak seluruh karyawan harus mengikuti etika atau cara - cara yang dapat memberikan manfaat yang sebesar - besarnya, dengan cara yang baik atau tidak membahayakan dan dengan biaya yang serendah - rendahnya sehingga tidak menimbulkan kerugian pada perusahaan.
  2. Individual Right Approach : Setiap apapun yang orang lakukan dalam tindakannya atau tingkahlakunya, memiliki hak dasar yang harus di hormati. Namun, apapun tindakan atau tingkah laku yang sekiranya menimbulkan dampat yang negatif, mengganggu, atau berbenturan dengan orang lain harus di hindari.
  3. Justice Approach : Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama dengan karyawan yang lainnya, dan berintdak adil dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, baik secara individual atau perseorangan maupun berkelompok.

   Berikut ini adalah cara etika bisnis yang baik yang HARUS di pahami dan di lakukan oleh para profesional :

  1. Berdirilah saat memperkenalkan diri.
  2. Sebutkan nama yang lengkap.
  3. Ucapkan terimakasih secukupnya.
  4. Kirim ucapan terimakasih melalui email, setelah pertemuan bisnis.
  5. Jangan duduk sambil menyilang kaki.
  6. Tuan rumah yang harus membayar

Berikut ini merupakan prinsip - prinsip etika :

  1. Tanggung Jawab : Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, setiap anggota harus selalu menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam setiap kegiatan yang akan dilakukannya.
  2. Kepentingan Publik : Yang di maksud kepentingan publik akuntan itu terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis, keuangan, dll yang bertanggung jawab kepada obyektivitas,dalam integritasnya dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib.
  3. Integritas : Dengan adanya integritas, maka mengharuskan seorang anggota untuk selalu beriskap jujur dan berterus terang dalam perkerjaannya tanpa harus mengorbankan rahasia si penerima jasa.
  4. Obyektivitas : Ialah suatu kulaitas yg memberikan nilai atas jasa yang sudah atau telah di berikan anggota kepada kliennya.
  5. Kompetensi dan ke hati - hatian : Setiap anggota harus melaksanakan jasa / perkerjaannya secara hati - hati, kompetensi, dan tekun, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keteramplan yang di milikinya.
  6. Kerahasiaan : Setiap anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati setiap informasi tentang si penerima jasa atau klien atau si pemberi kerja.
  7. Perilaku Profesional : Setiap anggota harus berprilaku secara profesional dan konsisten yang sesuai dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi segala macam bentuk tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi tersebut.
  8. Standar Teknis : Setiap anggota harus melaksanakan jasa / perkerjaannya yang sesuai dengan standar teknis dan profesional yang relevan.

   Basis - basis dari teori etika terdiri dari beberapa hal, di antaranya adalah Etika Teleologi, Deontolog, Teori hak, dan Teori Keutamaan. Sedangakan Egoism itu sendiri merupakan cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan untuk dirinya sendiri.


Berikut ini adalah contoh kasus etika bisnis tentang Hak pekerja
   
   Ada sebuah perusahaan yang tidak memberikan hak karyawan kepada karyawannya dan terus mangkir pada saat di mintai pertanggung jawabannya. Perusahaan tersebut juga melakukan tindakan yang sewenang - wenang kepada para perkerjanya, yang memecat begitu saja perkerjaanya tanpa alasan yang jelas atau kurang masuk di akal. Dan perusahan tersebut juga sempat mengancam perkerjaanya, bahwa mereka tidak akan di berikan hak mereka / THR hanya karna ada konflik internal, bukannya bersikap ber etika secara baik kepada para perkerjannya, perusahan tersbut malah bertindak seweang - wenang.
   Jalan keluar dari masalah ini adalah dengan melaporkan perusahaan tersebut ke kantor sudin tenaga kerja dan transmigrasi yang dengan tujuan untuk menuntut hak mereka sebagai perkerja dan menindak secara sangat tegas kepada perusahaan tersebut agar bertindak secara baik dan profesional.

Referensi ;
  • http://yuniarrisky.blogspot.com/
  • http://wikipedia.org/
  • http://erma123.blogspot.com/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar