REVIEW 3
oleh : Indramayu Mina
KOPERASI DALAM EKONOMI MIKRO
PENDAHULUAN
Gambaran umum ekonomi mikro
Teori ekonomi mikro adalah ilmu yang
mempelajari variabel-variabel ekonomi beserta hubungannya secara individual
seperti konsumsi rumah tangga,investasi perusahaan,dan hubungan antara sektor
rumah tangga dengan perusahaan
Secara keseluruhan teori ekonomi
mikro membahas arus barang dan jasa dari sektor perusahan ke sektor rumah
tangga, arus sektor faktor produksi dari sektor rumah tangga ke sektor
perusahaan. Susunan arus tersebut dan terciptanya harga dari arus tersebut.
“Dengan demikian teori ekonomi” mikro mempelajari 3 kegiatan pokok dalam
masyarakat yaitu : kegiatan produksi,konsumsi,dan pertukaran
Dari kegiatan pokok dalam masyarakat
tersebut, menimbulkan konsep baru dalam teori ekonomi yaitu konsep pasar.Pasar
adalah penghubung antara produsen dengan konsumen.
Konsep pasar akan melahirkan
pembahasan dalam teori ekonomi mikro, yang dibagi kedalam 3 kelompok besar
teori, yaitu :
- Teori prilaku konsumen
- Teori prilaku produsen,
- Teori pasar
Berbeda dengan perusahaan individual
yang beorientasi pada maksimasi laba,perusahaan koperasi mempunyai 2 misi
utama, yaitu “pelayanan terhadap anggotanya dan meningkatkan pertumbuhan badan
usaha itu sendiri”.
Dari sudut ekonomi koperasi menghadapi 2 pasar yang potensial,yaitu:internal dan ekstrenal. pasar “internal” adalah pasar antara perusahaan koperasi dengan anggotanya. pasar “eksternal” adalah pasar antara perusahaan koperasi dengan non anggota atau anggota potensial.
Dari sudut ekonomi koperasi menghadapi 2 pasar yang potensial,yaitu:internal dan ekstrenal. pasar “internal” adalah pasar antara perusahaan koperasi dengan anggotanya. pasar “eksternal” adalah pasar antara perusahaan koperasi dengan non anggota atau anggota potensial.
PEMBAHASAN KOPERASI DALAM EKONOMI
MIKRO
Pada pasar internal anggota akan
berpartisipasi dalam pembelian barang/jasa kepada koperasi.Sebagai imbal
baliknya, koperasi akan mendapat pendapatan dari hasil penjualan tsb.Disisi
lain,jika anggota sebagai pemilik input yang hendak menjual kepada
koperasi maka ada aliran input/pendapatan dari koperasi kepada anggota.
Di pasar eksternal koperasi dapat berprilaku seperti perusahaan individual, yaitu memaksimumkan keuntungan dari produk yang dijualnya.Jadi koperasi mempunyai kebijakan harga sebagai dampak dari adanya 2 pasar potensial,dengan begitu akan timbul perbedaan harga anggota dengan non anggota.
Di pasar eksternal koperasi dapat berprilaku seperti perusahaan individual, yaitu memaksimumkan keuntungan dari produk yang dijualnya.Jadi koperasi mempunyai kebijakan harga sebagai dampak dari adanya 2 pasar potensial,dengan begitu akan timbul perbedaan harga anggota dengan non anggota.
Sasaran perusahaan koperasi
Mengingat teori ekonomi mikro
disebut juga teori harga,maka ada aturan harga yang harus diikuti oleh
koperasi.
Pada koperasi dikenal 5 peraturan harga yaitu :
a) Memaksimumkan profit
profit maksimumkan diartikan sebagai selisih antara total revenue dengan total cost terbesar pada tingkat penjualan tertentu.
Pada koperasi dikenal 5 peraturan harga yaitu :
a) Memaksimumkan profit
profit maksimumkan diartikan sebagai selisih antara total revenue dengan total cost terbesar pada tingkat penjualan tertentu.
b) Memaksimumkan output
prilaku lain dalam penetapan harga adalah ditetapkan harga pada kondisi dimana koperasi tidak mendapatkan untung, tetapi juga tidak menderita kerugian.
c) meminimumkan biaya rata-rata
prilaku lain yang dapat dilakukan oleh perusahaan/ koperasi adalah menetapkan harga pada saat biaya rata-rata mencapai minimum,artinya harga ditetapkan pada saat AC=MC.
prilaku lain dalam penetapan harga adalah ditetapkan harga pada kondisi dimana koperasi tidak mendapatkan untung, tetapi juga tidak menderita kerugian.
c) meminimumkan biaya rata-rata
prilaku lain yang dapat dilakukan oleh perusahaan/ koperasi adalah menetapkan harga pada saat biaya rata-rata mencapai minimum,artinya harga ditetapkan pada saat AC=MC.
d) Keseimbangan kompetitif
Pada persaingan sempurna,koperasi dapat beradaptasi mengikuti struktur pasar dengan cara menjaga keseimbangan agar MC=AR=P (marginal cost=penerimaan rata-rata=harga).
e) Memaksimumkan dividen (SHU) peranggota
Bila koperasi bertujuan memaksimumkan dividen yang dapat didistribusikan kepada anggota,koperasi hendaknya memproduksi output pada saat perbedaan harga dan biaya rata-rata adlah yang paling besar.
Pada persaingan sempurna,koperasi dapat beradaptasi mengikuti struktur pasar dengan cara menjaga keseimbangan agar MC=AR=P (marginal cost=penerimaan rata-rata=harga).
e) Memaksimumkan dividen (SHU) peranggota
Bila koperasi bertujuan memaksimumkan dividen yang dapat didistribusikan kepada anggota,koperasi hendaknya memproduksi output pada saat perbedaan harga dan biaya rata-rata adlah yang paling besar.
Dari kelima alternatif penetapan
harga, alternatif-alternatif prilaku memaksimumkan
output,meminimumkan biaya rata-rata dan pemecahan kompetitif (keseimbangan kompetitif) merupakan aturan yang paling sering digunakan sebagai pengambil keputusan –keputusan mengenai harga koperasi. Tetapi harus diingat,dari sudut pandang ekonomitidak dapat dideduksi bagi semua koperasi.Masing-masing aturan memberikan corak tertentu pada setiap kelompok dalam koperasi.”Maka kebijakan harus disesuaikan bagi agar optimal bagi suatu koperasi”.
output,meminimumkan biaya rata-rata dan pemecahan kompetitif (keseimbangan kompetitif) merupakan aturan yang paling sering digunakan sebagai pengambil keputusan –keputusan mengenai harga koperasi. Tetapi harus diingat,dari sudut pandang ekonomitidak dapat dideduksi bagi semua koperasi.Masing-masing aturan memberikan corak tertentu pada setiap kelompok dalam koperasi.”Maka kebijakan harus disesuaikan bagi agar optimal bagi suatu koperasi”.
A. Harga Pasar Dalam Koperasi
1. Menetapkan harga sama dengan
harga pasar, baik untuk anggota maaupun nonanggota. Kelemahan strategiiniadalah
dapat mengurangi partisipasi anggota terhadap koprasinya, sebab tanpa
menjadi anggota pun seseorang memperoleh harga yang sama dengan anggota
koperasi. Anggota juga akan merasa dirugikan dengan kondisi ini karenamereka
memperoleh perlakuan yang sama dengan non anggota, padahal anggota telah
manginvestasikan dananya pada koperasi, sedangkan anggota tidak.disammping itu,
strategi ini tidak menarik bagi anggota yang potensial untuk masuk menjadi
anggota koperasikarena mereka menganggap koperasi tidak mempunyai keunggulan
dibanding anggota lainnya. Sedangkan keuntungannya adalah bahwa laba yang
diperoleh dari tingkat penjualan tentu akan lebih besar dibanding dengan
strategi harga lainnya.
2. Harga kepada nonanggota sama
dengan harga pasar,sedangkan harga kepada anggota dibawah harga pasar.
Kebijakan sperti ini dapat dilakukan dengan menjual kepada anggota atau kepada
nonanggota sebanyak Q1Q2 hanya saja keuntungan yang dicapai tidak maksimal
karena output pada posisi keuntungan maksimal. Koperasi akan tetap
memperoleh keuntungan yang semakin menurun, sedangkan dalam jangka panjangkeuntungan
itu menjadi hilang dan pasar berada dalam keadaan ekuilibrium.
Kelemahan strategi ini adalah bila koperasi tidak dapat mempertahankan jumlah
penjualan tertentu kepada anggotanya dan selalu memenuhi permintaan
anggotanya,maka:
a) Anggota akan menjadi pesaing
koperasinya sendiridengan menjual barang yang dibeli dari koperasi ke pasar
dengan harga pasar yang berlaku.
b) Penambahan output untuk
memenuhi permintaan anggota akan menaikkan biaya produksi rata-rata.
Sedangkan keuntunganya:
a)
Koperasi akan menambah pendapatan yang cukup dari nonanggota untuk
pengembangan usaha koperasi, dan
b)
Bila koperasi dapat mempertahankan tingkat penjualan tertentu kepada
anggotanya, koperasi dapat menunjukkan keunggulan pelayanan kepada anggota
sebesar harga pelayanannya.
B. Kasus koperasi dengan kemampuan
lebih rendah
Pada persaingan sempurna, koperasi
dengan kemampuan yang lebih rendah berarti :
1)
kurva biaya rata-ratanya berada diatas harga jual
2)
Biaya yang dikeluarkan koperasi lebih tinggi daripada biaya pasarnya.
Rp
MC
ACk
AVCk
C
P1
P1=AR1=MR1=D1
Q1
Gambar 7.3
Koperasi berkemampuan rendah
Dengan biaya rata-rata diatas harga
jual
Gambar 7.3 menunjukkan kondisi koperasi
dengan biaya rata-rata yang lebih tinggi daripada harga jual produk. Koperasi
dalam kondisi seperti ini tidak akan mampu untuk bersaing kendatipun koperasi
dapat beroperasi dengan menderita kerugian. Sepanjang koperasi masih mampu
untuk menutup biaya variabel, koperasi masih dapat melaksanakan
kegiatannya,dengan harapan dalam jangka panjang koperasi dapat menghapus
kerugian tersebut.tetapi kondisi ini akan menyulitkan koperasi karena koperasi
harus bersaing dengan perusahaan nonkoperasi yang bekerja secara efisien.
Mengingat koperasi tidak dapat
menaikkan harga diatas harga pasar (P1). Koperasi itu menghadapi kerugian yang
harus dihadapi oleh para anggota atau oleh bantuan dari luar negri. Situasi
lain dari koperasi yang berkemampuan rendah ditunjukkan dengan Gambar 7.4. Pada
situasi tersebut kurva biaya koperasi bisa lebih tinggi daripada kurva biaya
pesaingnya, tetapi masih memotong kurva permintaan yang dihadapi.
Dalam jangka pendek koperasi
berkemampuan rendah dapat hidup terus selama menghindari berproduksi dengan
menderita kerugian . koperasi akan mampu menjual produk yang homogen pada
harga pasar sebagaimana perusahaan nonkoperasi menjualnya.Penjualan hanya dapat
dilakukan sampai dengan output Q1,lebih dari itu koperasi akan menderita
kerugian.
Rp
MCnk
MCk
ACk
P1
ACnk
0
Q0 Q1 Q2
Gambar 4.7
Koperasi berkemampuan rendah dengan Biaya rata-rata lebih tinggi
daripada biaya rata-rata pesaing.
Kendatipun koperasi dengan kemampuan
rendah memiliki biaya yang lebih tinggi dari pada pesaingnya, namun ia dapat
memperoleh keuntungan maksimum jika menjual sebanyak Q0 pada harga P1. Tetapi
kondisi ini akanmenghasilkan tekanan yang berat bagi koperasi karena tingkat
efisiensi perusahaan nonkoperasi yang lebih tinggi merangsang anggota atau
anggota potensial untuk beralih perhatian ke perusahaan nonkoperasi. Jadi
kebijaksanaan menetapkan harga pada posisi laba maksimum hanya bisa
dilaksanakan jika loyalitas anggota terhadap koperasinya cukup tinggi.
C. Kasus koperasi dengan kemampuan
yang lebih tinggi
Suatu koperai dengan tingkat
kompetitif yang lebih tinggi dapat memproduksi output dengan biaya lebih rendah
daripada pesaingnya.
Rp
MCnk
MCk ACk
ACnk
P1
0
Q1
Q2
Q3 Quantity
Gambar 7.5
Koperasi
berkemampuan tinggi
Bila
koperasi menetapkan harga sesuai dengan prinsip maksimalisasi profit,
keuntungan yang dapat diraih oleh koperasi akan lebih besar dibanding dengan
perusahaan pesaingnya karena ia dapat menjual lebih banyak pada tingkat harga
yang sama dengan harga pesaingnya. Situasi seperti itu adalah sulit untuk
distabilkan dan keunggulan koperasi akan dierosi oleh waktu. Koperasi akan
memperoleh semakin banyak untuk memenuhi permintaan anggota.Dari ketiga kasus
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada pasar persaingan sempurna, dalam
jangka pendek koperasi tidak akan memperoleh keunggulan dalam memberikan
manfaat tidak langsung kepada anggotanya walaupun manfaat itu diterima dalam
waktu yang sangat pendek.
Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/koperasi-dalam-ekonomi-mikro/
Nama
: Fitri Wijayanti
NMP/Kelas
: 22211927/2EB09
Tahun : 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar