REVIEW 4
oleh : Indramayu Mina
3.ANALISIS JANGKA PANJANG
Dalam ekonomi mikro, jangka panjang
diartikan sebagai jangka waktu yang cukup panjang sehingga perusahaan dapat
mengubah input tetapnya. Jadi dalam jangka panjang, semua input adalah
variabel.
Akan dibedakan lagi kasus-kasus
kemampuan koperasi yang sama, lebih rendah atau lebih tinggi.
- Kasus koperasi dengan kemampuan sama
Dalam jangka panjang keseimbangan
suatu perusahaan dicapai pada saat RLAC=MC=P=AR. Jadi pasar persaingan
sempurna, kondisi ekuilibrium jangka panjang dicapai pada saat perusahaan tidak
mendapatkan keuntungan tetapi tidak juga menderita kerugian. Tentu saja kondisi
ini berlaku pula pada koperasi yang mempunyai kemampuan sama dengan pesaingnya.
Rp
MCk=MCnk
LRACk=LRACnk
P1
P1=AR1=MR1=O1
0
Q1
Quantity
Gambar 7.6
Koperasi dengan kemampuan sama dalam
jangka panjang
Gambar 7.6 menggambarkan bahwa dalam
jangka panjang, harga dalam pasar persaingan sempurna akan sama dengan biaya
rata-rata minimum. Jumlah produksi koperasi sebanyak Q1 menunjukkan tingkat
produksi yang optimal dalam jangka panjang karena karena kelebihan ataupun
kekurangan dari tingkat produksi tersebut hanya akan menghasilkan kerugian.
- Kasus koperasi dengan kemampuan lebih rendah
Karena koperasi hanya pemain kecil
dalam pasar, maka dalam jangka panjang pun ia tidak akan mampu mempengaruhi
harga.koperasi tidak dapat meminta anggotanya suatu harga yang lebih tinggi
daripada saingannya. Dengan biaya yang lebih tinggi, koperasi akan menderita
kerugian.
Rp
LRACk
LRACnk
P1
P1=AR1=MR1=O1
0
Q1
Quantity
Gambar 7.7
Koperasi berkemampuan rendah dalam
jangka panjang
Dalam jangka pendek, koperasi
berkemampuan rendah dapat bersaing dibawah kondisi tertentu, tetapi hal itu
bukan dalam kasus jangka panjang. Dalam jangka panjang kematian koperasi tidak
dapat dihindarkan. Koperasi dengan kemampuan rendah mungkin bisa bertahan hidup
sejenak bila ditolong oleh antusiasme dan loyalitas anggota. Tetapi jika
koperasi tidak berhasil dalam mengurangi biayadalam jangka panjang,koperasi
akan mudah gulung tikar.
- Kasus koperasi dengan kemampuan tinggi
Suatu koperasi dengan kemampuan
manajerial lebih tinggi dapat menyingkirkan saingan dalam pengertian ganda:
1)
Dapat menyediakan barang dengan harga lebih rendah
2)
Dapat memberikan keuntungan dengan para anggotanya bila koperasi menjual dengan
harga pasar.
Rp
LRACnk
LRACk
P1
P1=AR1=MR1=O1
0
Q1
Quantity
Gambar 7.8
Koperasi dengan kemampuan tinggi
dalam jangka panjang
Tetapi mungkinkah hal ini dapat
terjadi? Bils dilihst dari kajian dimuka, koperasi yang mempunyai keunggulan
dalam jangka pendek akan dihadapkan pada satu hal yaitu jika menetapkan harga
lebih rendah daripada harga pasar, akan ada kondisi yang akan mendorong
perluasan produksi sebagai akibat banyaknya permintaan anggota. Perluasan
produksi akan terus berlangsung hinggakapasitas produksi mencapai batas
tertentu. Yaitu pada saat terjadi AC=P (keuntungan 0)
KESIMPULAN
Suatu koperasi yang memiliki
kemampuan manajerial dengan para pesaingnya, ia tetap tidak akan mampu menawarkan
pelayanan kepada para anggotanyadengan lebih baik daripada pesaingnya. Oleh
karena itu jika koperasi ingin memberikan keunggulan pelayanan kepada
anggotanya, maka dalam persaingan sempurna, koperasi harus mempunyai kemampuan
mengadakan inovasi yang lebih tinggi tidak hanya dalam jangka pendek tetapi
juga dalam jangka panjang. Ini adalah tugas yang sangat berat bagi koperasi dan
kebanyakan koperasi tidak akan sanggup memenuhinya.
Dalam jangka panjang, diharapkan
keunggulan kompetitif dapat tercipta dengan introduksi inovasi baru. Tetapi
perusahaan perseorangan dan perusahaan-perusahaan lain yang nonkoperasi akan
melakukan hal yang sama, sehingga koperasi tidak mempunyai keunggulan khusus.
Oleh karena itu koperasi harus meningkatkan kemampuan inovatifnya dengan laju
yang lebih cepat dari perusahaan pesaingnya.hanya dengan cara seperti itu
koperasi dapat mempunyai keunggulan pelayanan kepada anggotanya dibandingkan
pesaingnya baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Keunggulan koperasi
jangka panjang dari keanggotaan koperasi adalah lebih sulit untuk
direalisasikan oleh koperasi, terutama dinegara-negara sedang berkembang.
Banyak ahli teoritis koperasi yang pada akhirnya berkesimpulan bahwa dalam
pasar persaingan sempurna koperasi tidak dapat memberikan kelebihan
dibandingkan perusahaan nonkoperasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Budiono, Ekonomi Mikro,
Yogyakarta : BPFE-UGM, 1986.
2. Baswir, Reprisond, Revitalisasi
Koperasi, Makalah disampaikan dalam diskusi
terbatas Pemaparan Hasil-Hasil
Penelitian Koperasi, Yogyakarta, 2007.
3. Suryati, Lilis, Partisipasi
Anggota Dalam Kontribusi Modal dan Pemanfaatan
Pelayanan
Koperasi Dihubungkan dengan Tingkat Rentabilitas Koperasi Pada KUD
Ngupaya Mina,
Indramayu, Skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi, Ikopin, Bandung, 1997.
Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/koperasi-dalam-ekonomi-mikro/
Nama
: Fitri Wijayanti
NMP/Kelas
: 22211927/2EB09
Tahun : 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar